Saturday, April 27, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Contoh lainnya tentang cara Tuhan yang diluar nalar atau logika manusia yang masih pula berkaitan dengan sorak puji-pujian bisa kita saksikan pada kisah Gideon dalam kitab Hakim Hakim pasal 6-7.

Pada masa hidup Gideon, bangsa Israel mengalami penindasan dari suku Midian dan sekutunya Amalek. Mereka hidup melarat dan hanya bisa bersembunyi di gunung dan gua karena semua milik mereka dihancurkan musuh. (6:1-6). Tuhan kemudian memerintahkan malaikat untuk menemui Gideon untuk menyampaikan bahwa ia lah yang dipilih untuk mengalahkan sekutu Midian-Amalek. (ay 11-12). Siapa Gideon saat itu? Ia bukan panglima perang, bukan pula pemimpin. Ia hanyalah yang termuda diantara suku yang paling kecil diantara suku-suku yang ada (ay 15).

Kalau membaca peta kekuatan, bangsa Israel jelas sama sekali tidak punya peluang. "Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya." (Hakim Hakim 7:12).

Like locusts for multitude, as the sand on the seashore for multitude. Pasukan musuh sejumlah belalang yang ramai/sangat banyak, dan untanya malah seperti jumlah pasir di tepi laut, yang akan bisa kita hitung saking banyaknya.

(bersambung)

Friday, April 26, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Tapi karena Tuhan yang memerintahkan, mau seaneh apapun Yosua dan massanya mengikuti dengan taat.

Pada hari ketujuh mereka bangun pagi-pagi benar saat fajar menyingsing dan melakukan tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Yosua memimpin langsung bangsanya dalam berkeliling sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorai. Janji Tuhan kemudian secara ajaib tergenapi.

 "Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu." (ay 20).

Lihatlah bagaimana sorak sorai dan sangkakala mampu meruntuhkan tembok tebal yang membentengi kota .Itu jelas bukan hal biasa. Ketika Tuhan berjanji, Dia pasti menepati. Kalau kita percaya akan hal itu, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat mengikuti apa yang Dia perintahkan.

Ketaatan kepada Tuhan tanpa banyak tanya membuat janji itu bisa tergenapi tidak peduli seaneh apapun itu bagi kemampuan logika manusia. Dan satu lagi, lihatlah bagaimana besarnya kuasa puji-pujian yang mendatangkan kemenangan. Jika dalam dua renungan terdahulu kita sudah melihat kekuatan puji-pujian lewat kisah raja Yosafat dalam menghadapi serangan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar dan kisah Paulus dan Silas yang terlepas dari pasungan di penjara, hari ini kita kembali melihat kuasa besar dibalik puji-pujian dari kejatuhan kota Yerikho ke tangan bangsa Israel dibawah pimpinan Yosua.

Contoh lainnya tentang cara Tuhan yang diluar nalar atau logika manusia yang masih pula berkaitan dengan sorak puji-pujian....

(bersambung)

Thursday, April 25, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Yosua 6:1-27 bercerita tentang kejatuhan kota Yerikho. Kepada Yosua, Tuhan menyampaikan bahwa kota Yerikho diserahkan kepada Yosua.

"Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." (ay 2).

Normalnya ketika hendak merebut sebuah kota, kekuatan militerlah yang berperan disana. Kalau prajurit dan persenjataan yang dimiliki kurang kuat, jangan pernah berpikir untuk merebut kota lain. Lebih baik lupakan saja. Begitu logikanya.

Tetapi kali ini Tuhan menyuruh mereka merebut dengan jalan yang aneh, diluar logika. Tuhan memerintahkan Yosua dan prajurit untuk berbaris mengelilingi kota itu sambil membawa tabut perjanjian sebanyak satu putaran, sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Khusus untuk hari ketujuh, Tuhan mengharuskan mereka untuk mengelilingi kota Yerikho sebanyak tujuh kali sembari para imam meniup sangkakala dibarengi sorak sorai yang nyaring.

Bukankah itu adalah cara yang aneh dan tidak masuk akal?

Anda bisa bayangkan apabila pihak musuh melihat mereka melakukan cara aneh untuk merebut kota. Bukan cuma sebentar, tapi mereka harus berbuat cara yang memalukan bagi logika manusia selama enam hari. Keliling satu kali, kemudian tunggu hari berikutnya. Bukan menyusun strategi, bukan menyusun formasi, bukan menyiapkan dan mengangkat senjata, tapi jalan berkeliling saja. Lalu di hari ketujuh mereka jalan tujuh kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak. Itu jelas sangat aneh.

Tapi...

(bersambung)

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker