Tuesday, April 11, 2017

Mencari Alasan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Kejadian 3:12
====================
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Kalau soal mencari alasan, kita mungkin jagonya. Saking ahlinya, banyak alasan bisa muncul dengan segera tanpa harus berpikir. Jago ngeles, jago berbohong, jago cari pembenaran, jago jari kambing hitam. Tidak usah diajarkan kalau soal itu, sepertinya sudah jadi bakat bawaan sejak lahir.

Kenapa saya bilang bakat bawaan sejak lahir? Karena, bukankah kita melihat anak-anak sudah pintar berbohong dan mencari alasan tanpa ada yang mengajarkan? Demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka pintar memanipulasi pikiran orang tuanya. Supaya tidak disalahkan mereka pintar mencari alasan atau berbohong. Apakah ada orang tua yang dengan sengaja mengajarkan berbohong? Saya yakin tidak. Tapi mereka sudah tahu sendiri melakukan itu. Itulah sebabnya saya mengatakan itu bagaikan bakat bawaan sejak lahir. Dan sepertinya, kebohongan atau mencari alasan merupakan dosa yang muncul pertama kali dalam hidup hampir semua orang.

Mencari alasan sebagai bentuk pembenaran merupakan hal yang sangat sering kita perbuat ketika kita melakukan kesalahan. Kebanyakan dari kita lebih memilih untuk itu ketimbang mengakui kesalahan secara ksatria. Dahulu kala di Jepang mereka menunjukkan pengakuan atas kesalahan secara sangat ekstrim dengan melakukan harakiri alias bunuh diri dengan samurai mereka. Kita tentu tidak perlu sampai seperti itu. Tapi setidaknya satu hal yang bisa kita lihat adalah bagaimana kita bisa dengan lapang hati mengakui kesalahan dan meminta maaf saat kita melakukan kesalahan.

Pada kenyataannya itu tampaknya sangat sulit dilakukan. Meski dalam keadaan terdesak dan jelas-jelas salah sekalipun kebanyakan orang akan tetap berusaha mencari alasan yang bisa dijadikan pembenaran, atau setidaknya mengurangi beban kesalahan. Betapa kreatifnya orang ketika menciptakan berbagai alasan dalam pikirannya mulai dari yang sederhana sampai yang begitu kompleks, bahkan anak-anak sekalipun sudah seperti itu di usia dini mereka. Mungkin kita pun pernah atau malah masih kerap melakukannya pada waktu-waktu tertentu. Mengakui kesalahan secara jujur memang tidak mudah, karena dalam banyak hal kita harus melawan ego, harga diri, wibawa dan lain-lain, bahkan ada kalanya kita juga harus siap menerima konsekuensi akibat kesalahan kita.

Di dalam Alkitab pun kita bisa menemukan begitu banyak tokoh yang mencari alasan baik untuk mengelak dari kesalahan maupun untuk menghindar dari tugas yang diberikan Tuhan kepada mereka. Untuk hari ini mari kita lihat sebuah kisah menarik tentang hal ini dari awal penciptaan manusia ketika baru ada dua manusia saja, yaitu Adam dan Hawa.

Kejatuhan manusia ke dalam dosa dimana konsekuensinya masih kita rasakan hingga hari ini dimulai ketika Hawa tergiur dengan buah dari pohon pengetahuan tentang baik dan jahat yang terletak di tengah-tengah taman Eden dan kemudian melanggar larangan Allah.

Memang benar, adalah ular yang mempengaruhi Hawa untuk memakan buah dari pohon itu. Tetapi bukankah keputusan apakah mau menuruti Tuhan atau ular sebenarnya ada di tangan Hawa? Sayangnya Hawa memutuskan untuk mendengar ular, dan seterusnya berbagi kepada Adam. Lagi-lagi dari sisi Adam, keputusan sebenarnya ada di tangan Adam apakah ia mau mematuhi Tuhan atau melanggarnya dengan mengikuti kesalahan Hawa. Sayangnya, Adam juga memilih untuk menuruti Hawa. Maka akibatnya jatuhlah manusia ke dalam dosa untuk pertama kali.

Selanjutnya yang terjadi adalah mencari alasan dan saling melempar kesalahan. Perhatikan bagaimana respon Adam menghadapi teguran Tuhan. "Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (Kejadian 3:12).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker