(sambungan)
Pada kenyataannya kita sering melihat atau mendengar orang memperlakukan hewan piaraannya dengan kejam. Ada anjing yang diikat diluar sepanjang hidupnya, terkena panas terik dan hujan begitu saja, ada yang tidak diberi makan, dibiarkan ketika diserang kutu, sekarat tertabrak mobil atau disiksa dengan semena-mena. Ada beberapa lembaga yang aktif melakukan pelayanannya dan menunjukkan foto-foto dari hewan-hewan yang bernasib naas seperti ini, orang-orang yang membuka animal shelter dan saling berbagi info mengenai anjing-anjing yang terlantar di berbagai tempat. Dan saya bersyukur karena ternyata masih banyak orang yang mau membantu mereka untuk menolong hewan-hewan ini bersama-sama tanpa memandang latar belakang masing-masing.
Tuhan mengasihi manusia secara istimewa, itu benar. Bahwa ada banyak manusia yang butuh pertolongan dan belum mengenal kebenaran, itu pun benar. Itu menjadi bagian dari tugas kita sesuai Amanat Agung, itu juga benar. Tetapi bukan berarti bahwa Tuhan tidak mengasihi hewan dan tumbuhan yang notabene merupakan ciptaanNya juga dan kita tidak punya urusan apa-apa atau tidak perlu peduli terhadap itu. Banyak orang yang tidak bertanggungjawab merusak lingkungan, menebang pohon sembarangan, merusak habitat hewan bahkan memburu mereka termasuk hewan-hewan langka di dalamnya tanpa merasa bersalah. Kekejaman terhadap hewan seperti yang di jalan atau burung yang ditembaki hanya untuk kesenangan sesaat terus saja terjadi. Mengingat Tuhan menginginkan kita untuk menjadi berkat di dunia, apakah kita tidak bisa menjadi berkat buat sesama lewat kepedulian kita terhadap hewan-hewan terlantar yang nyawanya terancam setiap saat?
Untuk membahas lebih jauh akan hal ini, mari kita lihat apa yang tertulis pada bagian paling depan di Alkitab. Sejak di awal penciptaan sesungguhnya kita bisa melihat bagaimana Tuhan telah berpesan langsung kepada kita mengenai pentingnya untuk menjaga dan melindungi kelangsungan hidup dari mahluk-mahluk hidup ciptaan Tuhan lainnya. Lihatlah ayat yang disebutkan dalam kitab Kejadian "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28).
Menaklukkan dan berkuasa disini tentu bukan dimaksudkan bahwa kita bisa seenaknya mengeksploitasi isi bumi tanpa memikirkan kelangsungan hidup atau kelestariannya, tapi justru sebaliknya. Kepada kita disematkan sebuah tanggung jawab untuk mengurus dan melestarikan segala yang ada di muka bumi ini, termasuk pula di dalamnya berbagai spesies atau jenis hewan yang hidup di bumi. Kalau yang masih dalam jumlah banyak saja harus kita jaga, apalagi yang saat ini langka atau mendekati kepunahan.
Kenapa kita harus menjaga kelestarian mereka? Alasan yang paling mendasar adalah, sebab Tuhan telah menciptakan segalanya itu bukan sekedar baik saja, tetapi dikatakan "sungguh amat baik." "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik." (ay 31). Kalau Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dengan amat sangat baik, dan Dia sudah berpesan agar kita menaklukkan dan berkuasa, yang artinya memperhatikan betul kelestariannya, bagaimana kita bisa tega memperlakukan alam beserta tumbuhan dan hewan di dalamnya dengan buruk? Dan kalau begitu, bukankah Tuhan pun menginginkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik bagi ciptaan-ciptaan Tuhan ini?
Kepedulian Tuhan yang mendalam terhadap hewan-hewan yang juga ciptaanNya bisa juga terlihat dari apa yang disampaikan Yesus. "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26) lalu selanjutnya lihat ayat ini: "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." (10:29).
Kedua ayat ini memang berbicara untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu takut karena kita semua berada dalam pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih. Tetapi perhatikanlah kembali kedua ayat tadi dengan baik, maka kita akan mendapatkan bagaimana Tuhan pun masih meluangkan waktu dan menganggap penting untuk menjaga kelangsungan hidup burung-burung kecil yang harganya tentu jauh di bawah kita. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Tuhan bagi hewan-hewan yang bagi manusia mungkin dianggap tidak berguna, atau bahkan menjadikan nyawa hewan ini hanya sebatas permainan saja.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Mengasihi Hewan Terlantar (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment