Saturday, October 28, 2017

Under (Re) Construction (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Itu bukan untuk Tuhan melainkan demi kebaikan kita, semata-mata karena besar kasihNya kepada kita. Bagai bejana, kita pun harus melalui proses pembentukan baik dari awal maupun kalau perlu dibentuk ulang, dan itu akan terasa menyakitkan. Kita dibersihkan, segala ego, kebiasaan buruk, kesombongan, dan sebagainya ditanggalkan, dikikis lepas dari kita, dan proses itu jauh dari nyaman. Saat menjalani mungkin penuh penderitaan, tetapi lihatlah hasil akhirnya, bahwa dengan melewati proses itulah kita akan menjadi anak-anak Tuhan yang bisa Dia banggakan. Kita kemudian bisa dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaanNya di dunia dan bisa terus berpacu dalam pengenalan akan Kristus dan terus bertumbuh untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.

Jika bangunan sudah tidak layak tinggal atau bahkan kalau kondisinya sudah membahayakan penghuninya, mau tidak mau bangunan itu harus direnovasi ulang. Dan mungkin saja dalam prosesnya ada bagian-bagian yang harus dibongkar atau dihancurkan. Bangunan itu mungkin akan berteriak kesakitan, tapi kelak setelah proses 'under construction' itu selesai, bangunan itu akan kembali berfungsi sempurna sesuai pemiliknya dan meningkat nilainya.

Apa yang dirancangkan Tuhan bagi hidup kita adalah segala sesuatu yang terbaik dan sempurna. Sesakit atau seperih apapun prosesnya, ingatlah bahwa semua itu bertujuan mendatangkan kebaikan bagi kita. Paulus mengingatkan demikian: "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan.."(Roma 9:20-23).

Tuhan punya hak penuh atas kita, ciptaanNya, dan sebuah proses pembentukan ulang bejana dari yang rusak menjadi sempurna yang Tuhan lakukan semata-mata karena Dia sangat mengasihi kita dan mempersiapkan kita agar layak menerima kemuliaan bersamaNya. Dia bisa saja membiarkan kita terlena melanggar ketetapan-ketetapanNya lalu binasa dalam siksaan kekal. Tapi Dia tidak ingin satupun dari kita berakhir seperti itu. Bukankah lebih baik apabila kita saat ini dibentuk lewat proses yang menyakitkan tapi kemudian menjadi lebih baik, tidak lagi terhalang untuk mengalami pertumbuhan dan kepenuhan serta layak untuk menerima keselamatan penuh sukacita bersamaNya ketimbang sebaliknya, dibiarkan saja sampai berakhir di sisi sebelah yang panas menyala? Setelah kita dibuatNya menjadi sebuah bejana yang indah, Tuhan pun mempersiapkan kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mulia. "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." (2 Timotius 2:21). Kita tidak akan mampu melakukan itu semua jika kita masih berupa tanah liat tak berbentuk atau bejana yang rusak.

Kembali kepada perenungan yang di share adik ipar saya, ia mengatakan "Demi tampil cantik memakai sepatu baru saja orang rela lecet kakinya, kenapa untuk mempercantik kehidupan malah meringis lalu menyerah?" Sebagai seorang wanita, ia tahu bahwa ada banyak yang rela lecet asal bisa tampil cantik dengan sepatu baru. Kalau untuk itu saja kita rela, kenapa untuk sebuah hidup, pribadi yang lebih baik dan berkenan di hadapan Allah kita seringkali terlalu cepat meringis lantas menyerah? Mungkin anda berpikir, kan sakitnya beda? Betul, sakitnya bisa beda, tapi bukankah hasil atau keuntungan yang didapat pun jauh berbeda? Pembentukan 'ulang' Tuhan bukan saja berguna dalam kehidupan yang sekarang tapi juga akan sangat menentukan di kekekalan mana kita berada nanti.

Adik ipar saya menyadari bahwa meski saat ini rasanya berat menjalani proses konstruksi/renovasi/pembentukan ulang dari Tuhan, ia tahu bahwa it's worth the wait. Berat dan menderitanya proses ini memang diperlukan untuk menjadikan kita lebih 'cantik', karenanya kita harus bersyukur kalau kita sedang berada di titik ini, itu artinya Tuhan sayang pada kita. We might still be under the dark, heavy thundering clouds right now, but the bright blue sky is waiting just behind them. 

Buat yang sedang mengalami, jangan sedih, jangan kecewa, jangan menyerah dan yang tidak kalah pentingnya, jangan keras hati saat menjalani proses agar Tuhan mudah membentuk kita dalam waktu yang tidak terlalu lama. Belajarlah banyak selama dalam masa proses sampai mejadi bejana-bejana indah bermutu tinggi seperti yang Tuhan inginkan.

Proses pembentukan bejana menyakitkan tapi menghasilkan bentuk indah yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi banyak orang

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker