Monday, September 23, 2013

Yosia

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 2 Tawarikh 34:2
=======================
"Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri."

Apakah usia muda bisa menjadi alasan untuk tidak perlu taat kepada perintah Tuhan? Mungkin mudah bagi kita untuk berkata itu tidak bisa dijadikan alasan, tapi kenyataannya ada banyak anak muda  yang menganggap usia muda merupakan waktu dimana kita mereka masih bisa bersenang-senang sepuasnya. "Urusan hidup benar nanti saja kalau saya sudah tua, sekarang saya masih mau menikmati hidup dulu sesuka saya." Bentuk pemikiran seperti ini sering diamini oleh banyak anak-anak muda hari ini. Mereka tidak/belum mau direcoki oleh perihal kebenaran dan hidup kudus sesuai perintah Tuhan. Mereka menganggap waktu masih banyak bagi mereka untuk berbalik menjadi benar, yaitu kelak ketika mereka sudah dewasa atau tua. Secara teoritis dengan mengacu kepada faktor umur manusia rata-rata mungkin ya, tetapi berapa lama masing-masing orang itu hidup di dunia merupakan misteri Tuhan yang tidak bisa kita ketahui dengan pasti.

Anda akan terkejut jika bertemu dengan anak seorang teman saya yang usianya masih 10 tahun. Sejak di usia 6 tahun ia sudah menunjukkan tingkat keimanan luar biasa yang bahkan lebih besar ketimbang orang tuanya. Dengan pikiran yang polos seusianya ia ternyata sudah bisa menangkap firman Tuhan dan mengaplikasikannya langsung dalam kehidupannya. Berkali-kali ia mengingatkan orang tuanya agar jangan mengeluh, mengingatkan berdoa, mengucap syukur dan sebagainya. Suatu kali ia berkata kepada saya bahwa tidak seharusnya kita merasa takut karena Tuhan kita adalah Tuhan yang punya segalanya dan bisa melakukan segalanya pula. Ini bentuk iman yang sangat sederhana tetapi esensial, yang akan sangat baik jika dicontoh oleh kita yang berusia jauh di atasnya. Ia sama sekali tidak terganggu ketika teman-teman sekelasnya punya gadget-gadget mewah sementara orang tuanya belum mampu menyediakan itu. Sementara ada anak teman saya lainnya yang tengah menginjak usia remaja. Ia bercerita bahwa teman-temannya menertawakan ketika ia tidak mau clubbing dan minum-minum serta berpacaran dengan gaya anak sekarang. Menanggapi cemoohan temannya yang mengatakan bahwa ia ketinggalan jaman, kuno atau sok suci, ia menjawab: "mudah bagi saya untuk seperti kamu, tapi akan sangat sulit bagi kamu untuk bisa seperti saya." Wah, ini pun merupakan sikap hidup yang sangat baik dan langka di jaman sekarang. Begitu pula anak-anak muda yang terlibat dalam pelayanan. Mereka ternyata bisa tetap menikmati masa mudanya tanpa harus mengorbankan ketaatan akan Firman Tuhan.

Ada contoh menarik dari Alkitab akan hal ini, yaitu mengenai seorang bernama Yosia yang tertulis dalam kitab 2 Tawarikh. Menurut catatan sejarah, Yosia dinobatkan menjadi raja di Yerusalem pada usia yang masih sangat kecil, baru 8 tahun. Masa pemerintahannya tercatat cukup panjang, yakni mencapai 31 tahun. Umur 8 tahun mungkin bukanlah umur yang normal untuk bisa memimpin, apalagi memimpin dengan lurus dan jujur. Tapi Yosia tercatat dalam Alkitab memang memiliki gaya hidup yang lurus semenjak diusia mudanya. "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." (2 Tawarikh 34:2). Di ayat berikut dikatakan: "Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan." (ay 3). Dikatakan pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, berarti usia Yosia masih 16 tahun, dan itulah waktu dimana ia memutuskan untuk mencari Tuhan. Itu tentu usia yang masih sangat muda. Jika kita pikir lebih jauh, status Yosia saat itu sudah menjabat raja selama 8 tahun. Ia tentu punya jadwal yang sangat padat, ditambah lagi banyaknya kemungkinan untuk tergiur berbagai bentuk dosa mengingat dia adalah pemegang tampuk pimpinan tertinggi saat itu. Mengingat satusnya, tentu ia bisa berbuat apa saja sesuka hatinya. Kita yang dewasa yang harusnya lebih bijaksana saja pasti gampang tergoda berbagai bentuk dosa kalau kita punya kekuasaan setinggi Yosia. Tetapi Yosia memang beda. Ia memiliki gaya hidup yang berbeda dari banyak raja/pimpinan lainnya yang gaya hidupnya tidak berkenan bagi Tuhan.

Pada tahun ke dua belas, artinya 4 tahun kemudian saat Yosia mencapai usia 20 tahun, ia sudah mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari berbagai bentuk penyembahan berhala. "Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu." (ay 4). Lihatlah bahwa pada usia yang masih sangat muda, Yosia sudah berperilaku lurus dan sudah mampu meluruskan jalan bangsanya yang sesat. Yosia mempergunakan statusnya sebagai raja dengan benar, tidak menyalahgunakan jabatan yang ia pegang. Di usia belia seperti itu Yosia sanggup menjadi pelopor dalam pergerakan reformasi rohani di wilayah pemerintahannya. Ini tentu catatan yang sungguh luar biasa.

Jika anda masih berusia muda belia, jangan tunggu lama-lama. Jangan tunda untuk hidup benar dan membiarkan diri anda terus terlena dalam gaya hidup dan nafsu duniawi anak muda di jaman modern hari ini. Ada begitu banyak tawaran dan godaan yang akan terlihat menyenangkan tetapi sesungguhnya sangat berbahaya untuk dicoba. Obat-obatan, pengaruh seks bebas, berbagai pesta yang penuh perilaku buruk hingga tindak-tindak kejahatan dalam kelompok-kelompok yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Jangan pernah buka celah bagi iblis untuk masuk dan merusak diri anda hanya karena anda merasa masih punya banyak waktu untuk menjalani hidup benar. Pada jaman Paulus, ia pernah mengingatkan Timotius yang juga pada saat itu masih muda, "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." (2 Timotius 2:22).

Tidak ada yang tahu kapan akhir jaman tiba. "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32). Jangankan akhir jaman, sampai berapa lama kesempatan kita hidup di dunia ini pun kita tidak tahu. Kalau kita tidak siap-siap sejak sekarang, bisa jadi penyesalan akan datang pada saat yang sudah terlanjur terlambat. Seperti Yosia dan Timotius, jadilah teladan sejak muda. Begitu pula bagi kita semua yang mungkin sedang berada pada posisi pemimpin, jadilah pemimpin yang mencerminkan keteladanan Kristus. Jangan salah gunakan posisi yang dipercayakan Tuhan pada diri anda saat ini, tapi muliakanlah Tuhan lewat kepemimpinan yang lurus. Didik dan bimbinglah anggota anda dengan jujur, tanamkan gaya hidup yang baik sehingga mereka pun bisa mengenal Tuhan lewat diri anda. Demikian pula anak-anak yang sudah dipercayakan Tuhan kepada anda, merekapun sebaiknya sudah dibimbing untuk mengenal pribadi Tuhan sejak dini. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6). Sebagai orang tua, jadilah pahlawan dengan "busur panah" yang baik untuk mengarahkan "anak-anak panah" anda ke arah yang benar, seperti yang diingatkan dalam Mazmur 127:4. Jika anda masih muda, anda bisa mulai menjadi pelopor kebangkitan rohani dari sekarang. Bagi anda yang berada dalam posisi pemimpin dalam tingkatan apapun, hendaklah anda bisa mempimpin dengan bersih, jujur dan berorientasi pada kebenaran Firman Tuhan. Pada akhirnya, siapapun anda saat ini dan berapapun usia anda, mulailah mengambil komitmen untuk hidup lurus, benar di mata Tuhan.

Tidak peduli berapa usia kita, kita dituntut untuk hidup benar dan menjadi saksi Kristus

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker